Disambut laskar hadrah al-banjari Pesantren Al-Muniroh
Prof. When Sen Huang, welcome to Pesantren Al-Muniroh
Disambut hangat; Romo KH. Mahmudi Ambar dan Prof. When Sen Huang, P.hD pada saat penyerahan kenang-kenangan
Bersama Santri Putra Pesantren Al-Muniroh
Bersama Santri Putri Pesantren Al-Muniroh
Bersama Ibu-ibu Hiwayas YPPP Al-Muniroh
Gresik, NU Online
Baru-baru ini Pesantren Al-Muniroh Ujungpangkah, Gresik Jawa Timur menerima kunjugan akademis dari Taiwan Shoufu University.
Rombongan dari Shoufu University yang dipimpin oleh Prof When Sen Huang, Ph.D disambut langsung oleh KH Mahmudi Ambar, pengasuh pesantren di gedung serbaguna Pesantren Al-Muniroh.
Kunjungan ini adalah kali kedua dari Shoufu University ke Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren (YPPP) Al-Muniroh setelah tahun sebelumnya juga pernah ke Al-Muniroh.
“Setelah kunjungan pertama, saya selalu teringat Al-Muniroh dan ingin datang ke sini lagi. Bahkan, hal itu sampai terbawa dalam mimpi saya,” ujar Huang dengan logat mandarinnya yang khas.
Suasana guyub dan kekeluargaan di Al-Muniroh lah yang telah membuatnya jatuh hati dan ingin berkunjung kembali.
Ada beberapa agenda penting dalam kunjungan delegasi dari Shoufu University kali ini. Di antaranya adalah memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SMA Al-Muniroh yang berprestasi dan lolos seleksi untuk dapat mengikuti program pertukaran pelajar dengan Shoufu University.
Selain itu juga ada misi pertukaran budaya antara China dan Indonesia, khususnya kultur Islam Pesantren.
“Kami sangat tertarik dengan budaya Indonesia, khususnya budaya Islam pesantrennya yang egaliter, toleran dan damai. Secara filosofis ada beberapa kemiripan dengan apa yang juga kami yakini selama ini,” terang Huang.
Tidak ketinggalan, Huang juga memberikan motivasi kepada para santri untuk tetap semangat dalam belajar, tidak pernah putus asa dan serius dalam segala hal.
Ia juga menekankan bahwa kunci sukses bagi para santri untuk dapat menaklukkan dunia salah satunya adalah dengan penguasaan terhadap bahasa-bahasa asing yang digunakan dalam percaturan global saat ini.
“Jika di sini sekarang sudah diajarkan Bahasa Arab dan Inggris, maka tidak ada salahnya juga kalau ditambah dengan kemahiran berbahasa Mandarin. Karena bahasa adalah kunci dunia,” pesannya.
Sementara itu, dari pihak Pesantren Al-Muniroh yang diwakili oleh ustadz Kurdi Muhammad, Kepala Madrasah Diniyah Al-Muniroh, dalam pengantarnya menyambut baik kunjungan dan agenda Shoufu University tersebut. Menurutnya, ini adalah kesempatan emas bagi para santri untuk menambah pengetahuan dan pengalamannya tentang dunia internasional,
“Untuk menjadi umat yang rahmatan lil 'alamin, santri harus paham dan menguasai globalisasi dan acara semacam ini adalah salah satu pintu masuknya,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa santri dan seluruh elemen Pesantren Al-Muniroh harus merasa bangga bahwa kini dunia sudah mulai melirik mereka untuk menjadi partner dalam usaha turut memajukan dunia dan mewujudkan perdamaian antarumat manusia.
“Meskipun tidak secara total dan radikal, saya yakin acara lintas kultural antar negara semacam ini bisa menjadi kompos yang pada gilirannya mampu menyemai benih kemajuan dunia dan perdamaian antar umat manusia,” pungkas ayah dua orang anak ini mengakhiri.
Baru-baru ini Pesantren Al-Muniroh Ujungpangkah, Gresik Jawa Timur menerima kunjugan akademis dari Taiwan Shoufu University.
Rombongan dari Shoufu University yang dipimpin oleh Prof When Sen Huang, Ph.D disambut langsung oleh KH Mahmudi Ambar, pengasuh pesantren di gedung serbaguna Pesantren Al-Muniroh.
Kunjungan ini adalah kali kedua dari Shoufu University ke Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren (YPPP) Al-Muniroh setelah tahun sebelumnya juga pernah ke Al-Muniroh.
“Setelah kunjungan pertama, saya selalu teringat Al-Muniroh dan ingin datang ke sini lagi. Bahkan, hal itu sampai terbawa dalam mimpi saya,” ujar Huang dengan logat mandarinnya yang khas.
Suasana guyub dan kekeluargaan di Al-Muniroh lah yang telah membuatnya jatuh hati dan ingin berkunjung kembali.
Ada beberapa agenda penting dalam kunjungan delegasi dari Shoufu University kali ini. Di antaranya adalah memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SMA Al-Muniroh yang berprestasi dan lolos seleksi untuk dapat mengikuti program pertukaran pelajar dengan Shoufu University.
Selain itu juga ada misi pertukaran budaya antara China dan Indonesia, khususnya kultur Islam Pesantren.
“Kami sangat tertarik dengan budaya Indonesia, khususnya budaya Islam pesantrennya yang egaliter, toleran dan damai. Secara filosofis ada beberapa kemiripan dengan apa yang juga kami yakini selama ini,” terang Huang.
Tidak ketinggalan, Huang juga memberikan motivasi kepada para santri untuk tetap semangat dalam belajar, tidak pernah putus asa dan serius dalam segala hal.
Ia juga menekankan bahwa kunci sukses bagi para santri untuk dapat menaklukkan dunia salah satunya adalah dengan penguasaan terhadap bahasa-bahasa asing yang digunakan dalam percaturan global saat ini.
“Jika di sini sekarang sudah diajarkan Bahasa Arab dan Inggris, maka tidak ada salahnya juga kalau ditambah dengan kemahiran berbahasa Mandarin. Karena bahasa adalah kunci dunia,” pesannya.
Sementara itu, dari pihak Pesantren Al-Muniroh yang diwakili oleh ustadz Kurdi Muhammad, Kepala Madrasah Diniyah Al-Muniroh, dalam pengantarnya menyambut baik kunjungan dan agenda Shoufu University tersebut. Menurutnya, ini adalah kesempatan emas bagi para santri untuk menambah pengetahuan dan pengalamannya tentang dunia internasional,
“Untuk menjadi umat yang rahmatan lil 'alamin, santri harus paham dan menguasai globalisasi dan acara semacam ini adalah salah satu pintu masuknya,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa santri dan seluruh elemen Pesantren Al-Muniroh harus merasa bangga bahwa kini dunia sudah mulai melirik mereka untuk menjadi partner dalam usaha turut memajukan dunia dan mewujudkan perdamaian antarumat manusia.
“Meskipun tidak secara total dan radikal, saya yakin acara lintas kultural antar negara semacam ini bisa menjadi kompos yang pada gilirannya mampu menyemai benih kemajuan dunia dan perdamaian antar umat manusia,” pungkas ayah dua orang anak ini mengakhiri.
Redaktur: Mukafi Niam
Source: NU Online: Situs Resmi PBNU
Repro : Madin Al-Muniroh